Tips lolos interview

Tips lolos interview

Interview


Tes wawancara jadi penentu apakah kita bakal lanjut ke tahap selanjutnya atau tidak.

Wawancara atau interview adalah kegiatan tanya-jawab secara lisan untuk memperoleh informasi. Bentuk informasi yang diperoleh dinyatakan dalam tulisan, atau direkam secara audio, visual, atau audio visual.

interview atau wawancara kerja bisa dibilang gampang-gampang susah. Sebab, ada banyak tahapan yang harus kamu lalui. Saat melamar kerja, apalagi kalau baru pertama kali pasti merupakan saat-saat yang mendebarkan.

Terkadang kita khawatir apakah kualifikasi kita sesuai dengan perusahaan atau tidak. Selain itu, muncul pula pertanyaan kira-kira apa saja yang akan ditanyakan pada saat proses interview. Belum lagi saat interview terkadang tim HRD mengajukan pertanyaan jebakan.

Tetapi, jangan khawatir. Jebakan itu sebenarnya hanya salah satu cara mereka untuk mengorek tentang diri kamu lebih dalam. Kalau kamu sudah menyiapkan interview dengan baik, maka pada prosesnya nanti akan berjalan dengan baik.

Pada tes ini biasanya kita di hadapkan ke dua orang pewawancara ada HRD dan User. 

HRD itu adalah bagian perekrutan karyawan dan User adalah pengguna atau atasan kita langsung di bagian terkait. 

HRD ini biasa berfokus pada karakter calon karyawan dan User biasa Berfokus  pada skill yang di kuasai calon karyawan.

Yang jangan di lupakan adalah dimana ketika  kita akan masuk ke ruang interview jangan lupakan adab ketika bertamu. 

Ketika akan masuk maka ketok pintunya terlebih dahulu dan beri salam. Tentunya jangan duduk sebelum di instruksikan untuk duduk. 

Berikut ini rangkuman beberapa pertanyaan yang muncul pada saat tes interview :

1. Dari HRD biasa melontarkan pertanyaan : "coba terangkan diri kamu?"

Pertanyaan ini adalah kesempatan bagi kamu untuk menjelaskan siapa kamu dan kenapa kamu cocok untuk mengisi posisi ini. Jadi, kamu bisa menceritakan tentang nama, background pendidikan, pengalaman sebelumnya (kerja, magang, lomba, organisasi), dan kemampuan yang sesuai dengan posisi yang kamu lamar.


Contoh jawaban :


“Selamat pagi, saya Muhammad Nizam dari Solo. Pada pekerjaan terakhir, saya bekerja di PT. Wijaya Karya selama 2 tahun. Total, saya sudah berada di industri konstruksi selama 4 tahun.

Di PT. Wijaya Karya, saya bekerja dalam proyek pembangunan Tol Trans-Sumatera sebagai Surveyor Engineer. Selama 2 tahun bekerja, saya selalu berhasil memenuhi seluruh tanggung jawab yang diberikan kepada saya baik dari segi ketepatan waktu maupun kualitas, yang terbukti dari KPI saya yang selalu terpenuhi.

Kekuatan utama saya terletak pada pemahaman saya yang mendalam pada teknik pertanahan, juga kemampuan saya menggunakan Revit AutoDesk. Dari segi pertanahan, saya mengenal betul 6 jenis tanah utama yang ada di Indonesia beserta struktur yang cocok untuk tiap jenis tanah. Hal inilah yang membantu saya ketika melakukan survei untuk tanah sepanjang 35 KM dari Jambi ke arah Palembang. Selain itu, saya juga mampu untuk membuat bagan 3D secara langsung dengan menggunakan Revit AutoDesk. Dengan software ini, saya juga bisa memperkirakan jenis material yang perlu digunakan beserta jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan.

Menjadi seorang insinyur teknik sipil adalah cita-cita saya sejak kecil. Sejak SD, saya selalu menikmati melihat bangunan dan juga struktur-struktur jalan. Besar harapan saya untuk dapat terlibat dalam proyek-proyek besar bersama PT. Wijaya Karya.” 

 2. Apa kelebihan kamu?

Pertanyaan ini sering muncul pada saat interview kerja. 
Melalui pertanyaan ini, perekrut ingin mengetahui apakah ada kelebihan atau kompetensi yang sesuai dengan posisi yang kamu lamar.

Untuk menjawab pertanyaan ini, cari tahu skill apa saja yang dibutuhkan untuk posisi tersebut, lalu cocokkan dengan kelebihan yang kamu punya. Ceritakan contoh penerapan kelebihan itu untuk pekerjaan dengan pengalaman yang sudah ada. Dengan cerita, kamu menunjukkan bagaimana kelebihan kamu bisa berguna untuk pekerjaan.

Contoh jawaban kelebihan diri:

Saya memiliki kemampuan adaptasi yang baik ketika berada di tempat yang baru. Untuk itu saya bisa bekerja secara mandiri maupun secara tim lebih cepat. 

3. Apa kelemahan kamu?
Selain kelebihan, pertanyaan tentang kekurangan atau kelemahan juga biasanya sering ditanyakan. Melalui pertanyaan ini, perekrut ingin tahu seberapa kamu mengenal diri sendiri.

Hindari menjawab “Saya nggak punya kekurangan, Pak/Bu.,"
jangan begitu, ya. Itu terkesan arogan sekali. 😁

Untuk menjawab pertanyaan ini, sebutkan juga cara untuk menghandle atau meminimalisir kekurangan tersebut. Pastikan untuk tidak menyebutkan kekurangan yang menjadi skill utama dalam pekerjaan tersebut.

Contoh jawaban kelemahan diri:

“Kekurangan saya adalah saya pelupa, Pak/Bu. Untuk meminimalisir hal itu, saya selalu mencatat hal-hal dan pekerjaan yang harus dan akan saya lakukan setiap hari. Saya juga sering memasang Reminder agar tidak lupa.”

4. Kenapa kamu tertarik melamar posisi ini?

Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan menyebutkan skill atau passion yang kamu punya terhadap posisi yang kamu lamar.

Jangan jawaban seperti “Ya, karena saya butuh uang.” atau “Karena posisi yang dibuka ini, jadi saya lamar aja.”

Contoh jawabannya:

“Karena pendidikan dan pengalaman yang saya miliki sesuai dengan posisi ini. Selain itu, perusahaan Bapak/Ibu, merupakan salah satu yang terbaik di bidangnya, karena itu besar harapan saya untuk bisa berkarier di perusahaan ini.”

5. Apa yang kamu ketahui tentang perusahaan ini?

Perekrut ingin tahu seberapa jauh kamu mengenal perusahaan yang kamu lamar. Karena itu, kamu perlu melakukan riset tentang perusahaannya. Kalau ada temanmu yang bekerja di perusahaan tersebut, kamu juga bisa bertanya-tanya testimoni mereka dan mengambil hal positif sebagai jawaban.

Contoh jawaban:

“Perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur otomotif terbaik"
Beberapa produk yang di buat di perusahaan ini di antaranya mainframe k25, subframe k25 untuk honda beat dan masih banyak produk lainnya. 

"Terkait kondisi budaya kerja di perusahaan ini, dapat terlihat bahwa perusahaan menfasilitasi pekerjaannya untuk lebih baik dan Terlihat sangat bisa mendukung saya untuk terus berkembang dan belajar lebih banyak lagi dan berkontribusi lebih banyak untuk perusahaan ini”

6. Kenapa kami harus menerima kamu di perusahaan ini?

saya mempunyai disiplin ilmu yang dibutuhkan pada pekerjaan ini, serta kemahiran pada beberapa hal tertentu yang berhubungan dengan posisi ini. Jadi, saya bisa mengikuti arus kerja dengan baik dan cepat dan saya tidak pernah menjumpai masalah yang fatal seusai saya melakukan proses Over Haul mesin. 

7. Apa rencanamu 5 tahun ke depan?

Pertanyaan ini diajukan untuk mencari tahu apakah 5 tahun lagi, kamu masih memiliki rencana bersama perusahaan mereka atau apakah rencana pencapaian kamu sesuai dengan penawaran perusahaan.

Jangan jawab gini, ya “Saya belum punya rencana apa-apa, Pak/Bu. Masa depan, kan nggak ada yang tahu.”

Kamu bisa jawab dengan memberikan rencana pencapaian yang spesifik dan jelas, lalu kaitkan rencana pencapaian tersebut dengan perusahaan.

Contoh 
"Dalam 5 tahun kedepan rencana pencapaian saya adalah menjadi head Teknisi. 
Saya percaya bahwa value dan pelatihan yang diberikan perusahaan bisa mendukung saya untuk terus mengembangkan hard dan soft skill saya untuk meningkatkan jenjang karier saya.”

8. Kontribusi apa yang bisa kamu kasih buat perusahaan?

Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan menceritakan pencapaian yang kamu dapatkan di pekerjaan sebelumnya, bagaimana kamu mencapainya, dan menghubungkan itu dengan posisi saat ini.

Contoh 
Saya memiliki pengalaman sebagai welder selama 2th, Jika saya diterima di perusahaan ini, saya akan berkontribusi untuk meningkatkan produksi barang dan menemukan masalah masalah yang menjadi hambatan dalam proses produksi. Sehingga produktifitas perusahaan naik.

9. Kenapa kamu resign dari pekerjaan sebelumnya? 

Kalau kamu sudah pernah bekerja dan menghadapi pertanyaan ini, hindari untuk menjelek-jelekkan atasan atau tempat kerja sebelumnya, ya. Jawab saja secara profesional.

Contoh jawaban:

“Saya ingin mencari tantangan baru terkait pekerjaan sebelumnya/ ingin mencari ilmu baru.”

“Saya ingin merasakan lingkungan kerja baru, dan bisa memaksimalkan skill yang sudah saya peroleh. Semoga saya bisa berkontribusi dalam jangka panjang di perusahaan ini.”

10. Bagaimana cara kamu menghadapi stres dan tekanan?
Biasanya ada pertanyaan tentang cara kamu menghadapi stres dan tekanan. Apapun pekerjaannya, siapapun pasti pernah mengalami stres. Kamu nggak perlu berbohong dengan bilang “Oh, saya nggak pernah merasa stres atau tertekan, Pak.Bu."

Jawab saja bagaimana kamu menghadapi stres dengan jujur. Kamu juga bisa menceritakan pengalamanmu secara ringkas untuk menunjukkan bahwa manajemen stres kamu berhasil.

Contoh jawaban:

“Menurut saya pribadi, stres ketika bekerja adalah hal wajar. Biasanya, saya akan mengambil waktu sebentar untuk istirahat dan menenangkan pikiran. Setelah itu, saya akan menganalisis masalah yang menyebabkan stres dan mencoba mencari penyelesaian masalahnya. Saya juga dapat meminta bantuan rekan kerja jika hal itu memang diperlukan.”

11. Berapa gaji yang kamu harapkan?

Kalau kamu adalah fresh graduate, tipsnya adalah: riset kisaran gaji dengan posisi yang sama dan daerah kerjanya. Karena, UMP dan UMR setiap daerah berbeda-beda. Kamu bisa menyesuaikan hasil riset tersebut dengan kemampuan yang kamu punya.

Hindari menjawab dengan “Sesuai standar perusahaan saja Pak/Bu” karena bisa saja kamu mendapat tawaran gaji dengan angka terendah

Contoh jawaban : 
Melihat keterampilan dan pengalaman yang saya miliki, saya mengajukan kompensasi dengan kisaran 6 juta sampai 7 juta. Semoga Bapak/Ibu berkenan untuk mempertimbangkannya. 

12. Kapan kamu bisa mulai bergabung ke perusahaan ini?
Untuk menjawab pertanyaan ini, bisa disesuaikan dengan kondisi kamu, ya. Kalau kamu adalah fresh graduate dan belum bekerja, kamu bisa jawab dengan sesegera mungkin. Tapi, kalau kamu adalah pekerja, biasanya ada One Month Notice dulu selama 1 bulan. Jadi kamu bisa jawab 30 hari setelah masa pengunduran diri disetujui perusahaan sebelumnya.

13. Apakah kamu juga melamar di perusahaan lain selain perusahaan ini?
Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan jujur tapi nggak terlalu mendetail. Misalnya, dengan tidak menyebutkan nama  perusahaan. 

Contoh jawaban 

"Benar, Pak/Bu, saya juga melamar ke perusahaan lain di bidang otomotif. Tapi, lamaran saya ke perusahaan lain itu hanya sebagai pilihan. Besar harapan saya untuk bisa diterima di perusahaan ini"

Jadi, sebutkan kalau perusahaan yang kamu lamar saat ini adalah pilihan dan tujuan utama dari pencarian kariermu. 

14. Lingkungan kerja seperti apa yang kamu sukai?

Kamu bisa jawab pertanyaan ini dengan mempelajari budaya perusahaan yang kamu lamar. Lalu, sesuaikan budaya tersebut dengan lingkungan kerja yang kamu mau. Budaya perusahaan biasanya ada di website resmi setiap perusahaan.

Misalnya, budaya perusahaannya collaborative dan fun. Maka kamu bisa menjawab dengan:

Saya senang bekerja di lingkungan di mana saya bisa bekerja sama dan bertemu banyak orang. Selain itu, saya juga senang bekerja di lingkungan yang menyenangkan dan produktif.

15. Ada yang mau ditanyakan?

Di akhir wawancara kerja, biasanya perekrut gantian memberi pertanyaan ini. Ini jadi kesempatan bagus untuk kamu mencari tahu hal-hal yang bikin kamu kepo tentang perusahaan. Selain itu, dengan bertanya, interview juga menjadi komunikasi 2 arah. 

Hindari untuk jawab “Nggak ada, Pak/Bu.”

“Apa tahapan rekrutmen setelah interview? Dan kira-kira kapan saya bisa mendapat hasil dari interview ini Pak/Bu?”

“Apakah Bapak/Ibu ada masukan untuk saya agar bisa berhasil menjalani posisi ini?"

15 pertanyaan di atas biasa di tanyakan oleh HRD dan jangan lupa pelajari dan kuasai skill sesuai jurusan kamu dan sesuai kualifikasi yang diminta, Karena User akan mengetes seberapa baik  dan seberapa banyak skill yang kamu kuasai. Dimana hal tersebut akan berdampak untuk perusahaan. 


SMK tunas bangsa.